ETS APSI

 ANALISIS dan PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

Bapak Fajar Baskoro, S.Kom., M.T.



Dalam aplikasi HRD , apa saja yang menjadi kebutuhan aplikasi sistem informasinya?


HRD (Human Resource Department) Human   Resources   Department   bertanggung   jawab   terhadap pengelolaan   sumber   daya   manusia   dalam   sebuah   organisasi. Adapun kebutuhan aplikasi sistem informasi untuk aplikasi HRD seperti :


- Attendance Management (Manajemen Data Karyawan)


Data kehadiran karyawan sehari-hari dalam perusahaan merupakan hal yang penting karena mempengaruhi jumlah gaji yang diterima oleh karyawan yang bersangkutan. Fitur ini mengelola data berikut :


Data waktu datang/pulang

Absensi karyawan

Data lembur

Integrasi dengan mesin absensi fingerprint

Jadwal shift karyawan

Jadwal cuti

Pengajuan cuti dan ijin karyawan


- Manajemen Rekrutmen (Talent Management)

Talent Management System adalah sistem yang memudahkan tim HR untuk memilih kandidat, mengelola karyawan dengan performa tinggi, dan meningkatkan human capital. Fitur ini menyediakan informasi produktivitas karyawan. Kinerja karyawan yang bersangkutan dapat tampil pada dashboard software, sehingga departemen HR dapat lebih mudah memilih karyawan yang cocok untuk dipromosikan atau diberi tanggung jawab lebih. Aplikasi sistem informasi aplikasi HRD yang mampu mempermudah proses rekrutmen, seperti pembuatan dan pemasangan iklan lowongan, seleksi awal, tes keterampilan, wawancara, dan lain-lain.

- Employee Self Service (Manajemen Administrasi)

ESS (Employee Self Service) adalah fitur aplikasi dimana karyawan yang bersangkutan dapat mengurus administrasi HR tanpa bantuan pihak HR secara langsung. Seperti dalam aplikasi Mekari Talenta, pegawai yang bersangkutan dapat mencetak slip gaji, membuat dan mengajukan persetujuan izin, melihat sisa cuti, mengajukan klaim pengobatan dll melalui dashboard pribadinya. Manfaat utama ESS adalah mengurangi beban kerja HR department, meningkatkan kontrol human resources data management, dan efisiensi biaya penggunaan kertas. Aplikasi sistem informasi HRD harus mampu mengelola administrasi HRD, seperti pembuatan surat-surat, dokumentasi, dan lain-lain.

- Manajemen Pelatihan

Aplikasi sistem informasi aplikasi HRD yang mampu memudahkan pengelolaan pelatihan karyawan, seperti pembuatan jadwal pelatihan, pelacakan peserta pelatihan, pelaporan hasil pelatihan, dan lain-lain.

- Manajemen Kinerja Karyawan

Aplikasi sistem informasi HRD yang mampu mengelola kinerja karyawan, seperti penilaian kinerja, pembuatan target kinerja, evaluasi kinerja, penghargaan kinerja, dan lain-lain.

- Payroll Management (Manajemen Penggajian)

Pengelolaan tenaga kerja tentu sama sekali tidak dapat lepas dari proses penggajian dan penerimaan benefit karyawan. Dengan tujuan mempermudah tim Payroll dalam menangani hal ini, software HRIS menyediakan fitur payroll. Selain perhitungan gaji bulanan, fitur tersebut juga menghitung pajak karyawan, dan potongan lain (seperti potongan gaji karena jatah cuti habis). Dalam hal lain disebutkan bahwa aplikasi sistem informasi HRD harus mampu mengelola sistem penggajian, seperti perhitungan gaji, pemrosesan pajak, administrasi lembur, administrasi cuti, dan lain-lain.

- Manajemen Absensi

Aplikasi sistem informasi HRD yang mampu mengelola absensi karyawan, seperti sistem absensi online, absensi manual, izin, dan lain-lain.

- Manajemen Komunikasi

Aplikasi sistem informasi HRD yang mampu mempermudah komunikasi antara karyawan dan manajemen, seperti sistem pengumuman, pengiriman pesan massal, dan lain-lain

Sebutkan dan jelaskan komponen sistem informasi !


Komponen-komponen dari sistem informasi seperti :


  • Komponen input adalah data yang masuk ke dalam sistem informasi 
  • Komponen model adalah kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang memproses data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah di tentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan
  • Komponen output adalah hasil informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem
  • Komponen teknologi adalah alat dalam sistem informasi, teknologi digunakan dalam menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan output dan memantau pengendalian sistem
  • Komponen basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan yang tersimpan di dalam komputer dengan menggunakan software database.
  • Komponen kontrol adalah komponen yang mengendalikan gangguan terhadap sistem informasi.

Namun di sisi lain komponen utama sistem informasi adalah perangkat keras dan perangkat lunak komputer, telekomunikasi, database dan gudang data, sumber daya manusia, dan prosedur. Perangkat keras, perangkat lunak, dan telekomunikasi merupakan teknologi informasi (TI), yang sekarang tertanam dalam operasi dan manajemen organisasi.

1. Hardware

Hardware merupakan salah satu komponen paling penting dalam SI. Tanpa adanya komponen ini, kemungkinan SI tidak akan berjalan dengan lancar. Hardware yang dimaksud di sini adalah komputer yang seiring berkembangnya zaman bisa berbentuk smartphone, tablet, ipad bahkan laptop. Dengan adanya hardware, pengumpulan serta penyebaran informasi semakin kuat dan cepat.

2. Software

Software atau perangkat lunak terbagi menjadi 2 kelas, yaitu system software dan application software. System software merupakan operating system yang mendukung hardware menjadi perangkat yang berguna. Application software merupakan sistem operasi yang biasanya kita jumpai dalam smartphone. Contohnya aplikasi email atau Excel yang dapat kamu gunakan di smartphone.


3. Telekomunikasi

Komponen berikutnya yang terdapat di dalam sistem informasi adalah telekomunikasi. Aspek satu ini sering digunakan untuk menghubungkan perangkat portabel. Istilah sederhananya bisa dikatakan sebagai jaringan nirkabel yang menghubungkan laptop atau smartphone untuk mencari dan mengumpulkan informasi alias sinyal.


4. Database dan data warehouse

Semua informasi yang kita kumpulkan akan disimpan dalam database. Sementara itu, data warehouse adalah sebuah tempat yang berisi kumpulan informasi yang tak terorganisir dan sewaktu-waktu dapat dibuka kembali. Contohnya adalah kumpulan data dari pelanggan yang telah melakukan pembelian menggunakan kartu kredit, alamat pelanggan, email, dan lain-lain. Kumpulan data yang tersimpan di data warehouse ini bisa
digunakan untuk pengembangan bisnis selanjutnya, seperti promosi dan mencari prospek pelanggan di masa mendatang.

5. Sumber daya manusia

Sumber daya manusia juga menjadi komponen dalam sebuah sistem informasi. Namun, tidak semua orang dapat menjadi komponen dalam SI. Hanya orang-orang yang memenuhi kualifikasi bisa mengembangkan SI secara terus menerus. Contohnya adalah business analyst, system analyst and designer, computer security specialist, dan computer operator. Dengan adanya orang-orang yang memiliki ilmu khusus ini, mereka bisa mengembangkan SI jauh lebih canggih dan lebih mudah digunakan.

Deskripsikan karakteristik pekerjaan Analyst, dan kemampuan/ skill apa yang harus dimiliki oleh seorah Analyst Sistem Informasi

System Analyst atau analis sistem adalah salah satu profesi di bidang teknologi yang berperan dalam pengembangan, pemeliharaan dan pemecahan masalah infrastruktur teknologi perusahaan digital. Biasanya, System Analyst bekerja di dalam perusahaan, institusi maupun sebagai klien independen. Selain dikenal dengan sebutan System Analyst, profesi ini juga terkadang dikenal dengan sebutan system architects, IT analyst atau system administrator. Tugas dari System Analyst adalah memeriksa proses teknologi perusahaan dan memastikan semua berjalan secara efektif dan efisien sesuai strategi bisnis perusahaan. Seorang System Analyst akan memberi saran atau rekomendasi kepada pengusaha, manajemen atau klien tentang perangkat lunak apa yang mereka butuhkan, untuk kemudian diimplementasikan dan memastikan dapat berfungsi dengan baik, termasuk bagi pengguna.


Selain itu, tugas dan tanggung jawab umum dari System Analyst adalah:

  • Memelihara dan mengatasi data warehouse dan sistem penyimpanan data

  • Melakukan riset tren teknologi

  • Mengidentifikasi kebutuhan organisasi dari sistem TI 

  • Merancang dan mengimplementasikan solusi teknologi khusus 


Adapun kemampuan yang harus dikuasai oleh seorang system analyst itu antara lain adalah sebagai berikut :


Hard Skill menjadi System Analyst


Keterampilan ini begitu penting untuk mengevaluasi solusi teknologi atau merancang solusi baru demi memenuhi kebutuhan organisasi. Hal ini dikarenakan para System Analyst diharuskan membantu tim untuk merancang produk sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Seorang System Analyst harus memiliki pengetahuan tentang sistem operasi yang umum, bahasa pemrograman, dan platform perangkat keras. Selain itu, ada pula beberapa keterampilan teknis yang diperlukan seorang System Analyst seperti berikut :


a). Microsoft Office

Rangkaian program komputer dalam Microsoft Office merupakan sistem yang dominan sebagi pusat profesional dan pendidikan di seluruh dunia. Mempelajari Microsoft Office adalah hal umum dari basis pengodean struktural yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi, mengisolasi, dan memberikan resolusi bagi pemrograman. Adapun program-program dalam Microsoft Office yang umum dikenal adalah Microsoft Word, Excel, PowerPoint, OneNote, Outlook, dan Publisher.


b). SQL

Structured Query Language (SQL) merupakan alat pendukung bagi seorang System Analyst untuk mengarahkan semua sistem dan program manajemen data, termasuk produk Microsoft Office. Dengan SQL, seorang System Analyst dapat melakukan pemrograman untuk membangun situs web dan menghubungkan kumpulan data program web. Tak hanya itu, SQL juga dapat mendukung seorang System Analyst untuk menyediakan mesin pencari dan platform yang kompatibel serta kompleks untuk proses inovasi teknis di suatu perusahaan maupun institusi.


c). System administration

System administration merupakan hal umum yang dipakai secara profesional untuk memantau sistem komputer, termasuk perangkat lunak dan konfigurasi program. Hal ini juga dipakai untuk mengawasi akses pengguna, dan keamanan dalam suatu cakupan entah itu di perusahaan, pemerintahan, dan berbagai instansi. System administration dapat membantu anggota dari suatu instansi untuk mengakses sistem komputer, memecahkan masalah yang muncul, dan meningkatkan atau menginstal sistem baru serta menerjemahkan informasi atau metadata yang relevan di antara program-program yang ada.


d). Bahasa pemrograman dan aplikasi 

Penguasaan bahasa pemrograman dan aplikasi juga menjadi kemampuan teknis dari seorang System Analyst. Sebagai System Analyst, seseorang juga dituntut untuk dapat memiliki pengetahuan tentang pemrograman serta keterampilan analitis. Hal ini dapat didukung oleh penguasaan beberapa program seperti Oracle dan juga bahasa pemrograman seperti C++, Java, Visual Basic. Tak hanya itu, seorang System Analyst yang mumpuni juga diharapkan dapat menguasai pemodelan Unified Modelling Language (UML) serta aplikasi analisis seperti SAP Business Software dan berbagai aplikasi berbasis web lainnya.


Soft skill yang harus dimiliki System Analyst


Demi menunjang pekerjaannya, seorang System Analyst harus memiliki keterampilan di luar hal-hal teknis. Adapun beberapa soft skill yang harus dikuasai oleh seorang System Analyst adalah sebagai berikut :


a). Berpikir kritis 

Tugas analis sistem fokus pada pemecahan masalah dalam beberapa tahap. Mulai dari menganalisa kebutuhan organisasi, hinggga merancang dan mengimplementasikan solusi. Untuk melakukan tugas ini dengan baik System Analyst harus menggunakan keterampilan berpikir kritis yang kuat. Dengan begitu ia dapat mengidentifikasi masalah, mempertimbangkan solusi, mengimplementasi rencana dan mengevaluasi perbaikan yang ada. 


b). Komunikasi 

System Analyst akan secara teratur berkomunikasi dengan banyak pihak dalam pekerjaannya, seperti supervisor, kolega, staff hingga klien. Karena akan sering berkolaborasi dalam berbagai projek dengan kolega dan manajer, System Analyst dituntut dapat mengkomunikasikan informasi teknis sehingga klien dapat memahamminya. Itu sebabnya kemampuan komunikasi yang mumpuni menjadi satu skill yang harus dimiliki.


c). Analisis Bisnis 

Kemampuan analisis bisnis perlu dimiliki System Analyst karena mereka harus mengidentifikasi kebutuhan bisnis atau perusahaan. System Analyst harus mengembangkan sistem perangkat lunak dan memberikan saran inovasi program atau keamanan seperti apa yang tepat dan dapat melindungi data perusahaan. Karena itulah System Analyst perlu memiliki kemampuan dalam  menganalisa pilihan produk dan menemukan inovasi sistem yang juga paling ekonomis bagi perusahaan dengan mempertimbangkan hasil baik jangka pendek maupun panjang. 


d). Kreatif

Seorang System Analyst harus inovatif. Ia harus bisa mendekati masalah dengan solusi non-tradisional.Pasalnya semakin banyak teknologi baru yang memasuki pasar, semakin menantang pula pemecahan masalah yang harus dihadapi System Analyst.


e). Perencanaan

Seorang System Analyst juga diharapkan ahli dalam merencanakan berbagai tahapan dimana sebuah proyek harus dieksekusi. Ia harus mampu membuat kerangka rencana tentang bagaimana produk itu akan terlihat dan memastikan semua detail rencana dan tahapan yang berbeda dieksekusi dengan sempurna. 


Sebutkan tahapan pembangunan aplikasi sistem informasi. Apa saja output dari masing-masing tahapan?


Dalam sebuah pengembangan suatu sistem membutuhkan 4 tahapan sebagai bahan acuan, seperti :

1. Planning

Dalam tahapan ini lebih difokuskan dalam hal 'Mengapa system ini dibuat?' dan 'Apa saja manfaat pembuatannya?'. Di dalam tahapan planning terdapat pula tahapan yang lebih terfokuskan untuk pemrosesannya dengan outputnya, seperti mengidentifikasi nilai bisnis, analisis kelayakan System Request/Proposal, dll.

2. Analysis

Dalam tahapan ini lebih difokuskan dalam hal 'Apa, Untuk Siapa, Dimana, dan Kapan system ini dibuat?'. Di dalam tahapan analysis terdapat pula tahapan yang lebih terfokuskan untuk pemrosesannya dengan outputnya, seperti pengumpulan kebutuhan pengguna, dll.

3. Design

Dalam tahapan ini lebih difokuskan dalam hal 'Bagaimana system ini akan bekerja?'. Di dalam tahapan design terdapat pula tahapan yang lebih terfokuskan untuk pemrosesannya dengan outputnya, seperti desain arsitektur, desain antar muka, desain data, dll.

4. Implementation

Dalam tahapan ini merupakan komponen utama yang menjadi akhir dari siklus SDLC yang lebih difokuskan pada tahapan pada 'System Delivery' dan 'Support Completed System'. Di dalam tahapan implementation terdapat pula tahapan yang lebih terfokuskan untuk pemrosesannya dengan outputnya, seperti konstruksi sistem, pengujian/testing, dll.

Selain itu, tahapan pembangunan aplikasi sistem informasi juga memiliki beberapa komponen penting diantaranya 

  • Project Sponsor

Project sponsor adalah individu atau pihak yang bertanggung jawab atas proyek, termasuk pendanaan, dukungan, dan pengawasan proyek untuk mendukung, membiayai, dan membantu dalam mengatasi hambatan yang mungkin dihadapi selama proyek. Project sponsor biasanya memiliki kepentingan dan tanggung jawab dalam mencapai tujuan bisnis proyek. 


  • Business Need (Kebutuhan Bisnis)

Pemahaman yang jelas tentang kebutuhan bisnis akan membantu tim proyek untuk mengembangkan solusi yang sesuai. Business need menggambarkan kebutuhan atau permasalahan bisnis yang mendorong pembuatan permintaan sistem. Pemahaman yang jelas tentang kebutuhan bisnis akan membantu tim proyek untuk mengembangkan solusi yang sesuai. Sebuah peluang bisnis atau sebuah keinginan perubahan dalam sebuah pengembangan sistem informasi yang merupakan elemen penting dalam system request karena business need menjadi dasar dalam pengembangan sebuah sistem informasi yang akan dirancang/dibuat. 

  • Business Requirements (Keperluan Bisnis)

    Business requirements adalah Sebuah deskripsi yang berisi apa yang diperlukan dalam sebuah pengembangan bisnis yang akan dirancang/dibuat. Biasanya bagian ini berisi dari sebuah kebutuhan fungsional maupun non-fungsional yang mencakup fungsi-fungsi dari suatu sistem, batasan-batasan dan persyaratan-persyaratan kinerja yang harus dipenuhi oleh sistem agar dapat mencapai goal atau tujuan dari pengembangan sistem. Persyaratan fungsional dan non-fungsional yang harus dipenuhi oleh proyek. Persyaratan bisnis meliputi proses bisnis, fungsi dan fitur yang diperlukan, kebutuhan data, interaksi pengguna, dan persyaratan keamanan. Persyaratan bisnis yang jelas akan membantu tim proyek dalam perencanaan, pengembangan dan pengujian solusi.

  • Business Value (Nilai/Hasil Bisnis)

Business value bisa dilihat dari berbagai aspek, seperti peningkatan pendapatan, pengurangan biaya, peningkatan efisiensi, peningkatan kualitas layanan, dan lain sebagainya, biasanya menggambarkan manfaat atau nilai yang diharapkan dari pengembangan atau perubahan sistem informasi. Pentingnya bisnis value dalam sebuah proyek atau sistem adalah untuk memastikan bahwa proyek tersebut memenuhi tujuan bisnis yang diinginkan dan memberikan manfaat yang signifikan bagi perusahaan atau organisasi. Kriteria bisnis value dapat menjadi acuan dalam pengambilan keputusan selama tahap perencanaan dan pengembangan proyek, serta dapat membantu tim proyek untuk fokus pada hal-hal yang benar-benar penting bagi bisnis.

  • Special Issue/Constraints(Isu Spesial/Batasan)

Special issues atau constraints bagian yang berisi batasan atau persyaratan tambahan yang harus dipertimbangkan dalam pengembangan sistem karena adanya faktor khusus atau lingkungan yang mempengaruhi hingga terjadinya dilakukannya sebuah pengembangan sistem. Mengidentifikasi batasan dan kendala yang mungkin dihadapi dalam pengembangan atau perubahan sistem informasi. Faktor-faktor khusus yang mempengaruhi atau membatasi kemampuan proyek, seperti waktu, anggaran, sumber daya, regulasi, atau lingkungan bisnis. Memahami faktor-faktor ini akan membantu tim proyek untuk merancang solusi yang sesuai dan mengatasi kendala-kendala yang ada.

Output dari penjabaran komponen diatas sepertihalnya pengaplikasian dalam System Request aplikasi warung

NOELEMENDESKRIPSIIMPLEMENTASI
1Project SponsorOrang yang berinisiatif membuat warung dan orang yang berkecimpungan bekerja didalamnyaPemilik warung serta pegawai yang ada
2Business NeedKebutuhan apa saja yang dibutuhkan dalam membuka warung sehingga memudahkan pemilik warung dalam menjalankan usahanyaBeberapa sistem yang dapat diterapkan misalnya aplikasi kasir, sistem menghitung keuntungan yang diperoleh, sistem pengecekan barang dagangan serta controlling pekerjaan, serta sistem untuk pemesanan kebutuhan agar lebih memudahkan dalam pemasaran sehingga meningkatkan omzet penjualan pada warung
3Business RequirementMenunjang kebutuhan dalam membuka warung maka dibutuhkan aplikasi/sistem yang menyediakan kemudahan untuk mengakses informasi yang terdapat didalamnyaAgar sistem dapat berjalan secara fungsional, terdapat beberapa terobosan dalam menjalankannya, seperti :
- Membuat sistem aplikasi warung yang dapat diterima masyarakat, artinya aplikasi tersebut dengan mudah di operasikan baik mulai dari kalangan remaja hingga dewasa
- Membuat desain semenarik mungkin agar masyarakat khususnya pembeli memiliki antusias belanja yang tinggi
- Membuat pelayanan warung secara online agar lebih memudahkan masyarakar mengaksesnya dimanapun dan kapanpun
4Business ValueKeuntungan, nilai, dan hasil yang akan diberikan oleh sistem iniDidalam perencanaannya terkait sistem yang akan berlaku pada warung ini dapat menciptakan suatu hal yang belum pernah terjadi sebelumnya, seperti ;
- Meningkatnya efisiensi pengolahan data dimulai dari pemasukan hingga keuntungan yang ada di tiap harinya
- Mengurangi terjadinya kesalahan data ataupun eror yang akan terjadi
- Menghemat waktu karena proses menjadi lebih cepat dan mudah untuk mengatur pembelian serta transaksi yang terjadi dalam warung
- Dengan adanya sistem yang selalu update tiap waktu membuat pemilik warung dapat mengambil keputusan dengan cepat karena data yang ada selalu valid
5Special Issue or ConstraintsMasalah yang sejalan dengan adanya sistem aplikasi warungKarena menggunakan aplikasi yang memudahkan pengguna, maka akan ada beberapa hal yang terjadi diluar dugaan, seperti :
- Data yang tersimpan dalam sistem tersebut dapat hilang sewaktu-waktu karen sistem yang kehabisan daya
- Penggunaan sistem ini harus dipelajari oleh siapa saja pengguna aplikasi karena kesalahan yang d
itimbulkan akan menyebabkan hal yang fatal


Apa yang disebut dengan studi kelayakan ? Mengapa diperlukan sebelum membangun aplikasi, jelaskan sertai contoh.

Secara umum, pengertian studi kelayakan bisnis adalah kegiatan menguji kelayakan suatu usaha maupun proyek dengan mengidentifikasi masalah, peluang, tujuan, dan lain-lain. Hal ini sebetulnya dilakukan untuk membantu pengusaha mengambil keputusan tepat serta menghindari kerugian yang besar saat menjalankan bisnis. Dalam kata lain, pengertian studi kelayakan bisnis adalah riset yang dilakukan guna menggambarkan situasi, operasional, hingga menilai hasil manfaat dari suatu proyek. 

Setelah mengetahui definisi dari studi kelayakan merupakan aspek penting sebelum membangun aplikasi, studi kelayakan sangat diperlukan di aplikasikan sebelum membangun aplikasi dikarenakan

  • Pada dasarnya, tujuan studi kelayakan bisnis adalah untuk mengukur peluang keberhasilan suatu usaha di masa mendatang. 

  • Meminimalisir risiko kerugian di masa depan, baik yang bisa dikendalikan maupun tidak. Dengan melakukan analisis studi ini, dapat mempersiapkan segala alternatif guna mengantisipasi kegagalan.

  • Hasil dari analisis kelayakan usaha juga bisa membantu para pengusaha melakukan pengawasan dengan lebih mudah. Laporan hasil studi tersebut dapat dijadikan sebagai pedoman utama dalam memantau dan memonitor segala aspek bisnis.

  • Di samping membantu pengawasan, tujuan dan manfaat studi kelayakan bisnis adalah untuk mengontrol masalah yang ada. Dengan memanfaatkan informasi dari hasil analisis studi kelayakan tersebut, Anda dapat dengan mudah mengambil keputusan serta menyelesaikan persoalan secara cepat dan tepat.

Adapun contoh penerapan studi kelayakan di beberapa aspek, seperti

1. Penemuan Ide

Inisiatif ide yang dimiliki merupakan tahap awal dari analisis kelayakan usaha untuk melihat peluang bisnis. Dalam hal ini, mulailah dengan menguraikan rencana Anda, apakah hal tersebut dapat bersaing di pasar atau tidak. 

Contoh studi kelayakan bisnis ini misalnya ide menjual sambal goreng cumi dengan resep keluarga.

2. Penelitian

Ide bisnis yang ditemukan tak serta bisa dijalankan begitu saja. Tentunya, masih diperlukan proses penelitian agar ide tersebut dapat direalisasikan menjadi sebuah usaha. Dalam tahap ini, Anda perlu melakukan penelusuran lebih lanjut terhadap aspek-aspek studi kelayakan yang telah dijelaskan.

Mulai dari mengumpulkan, mengolah, menganalisis, menginterpretasikan hasil, hingga menyimpulkan serta menjadikannya sebuah laporan akhir.

3. Evaluasi

Tahapan berikutnya adalah mengulas perbandingan ide bisnis terhadap standar aspek-aspek lainnya. 

Contoh studi kelayakan bisnis tahap ini misalnya Anda membandingkan total biaya yang diperlukan dengan hasil atau benefit dari bisnis. 

4. Penentuan

Tahap ini ialah menentukan layak atau tidaknya ide rencana bisnis yang dirancang. Bila terdapat lebih dari satu ide, cobalah urutkan berdasar kriteria penilaian tertinggi sampai terendah. Jika memang rencana tersebut dianggap belum layak, maka Anda boleh melakukan penelitian ulang, menjalankan alternatif baru, maupun mengambil risiko.

5. Rencana pelaksanaan

Bila ide bisnis telah ditentukan, maka selanjutnya Anda membutuhkan rancangan pelaksanaan kerja dan pembangunan usaha. Hal ini mencakup jumlah dan kualifikasi karyawan, ketersediaan anggaran, sumber daya, hingga persiapan manajemen.

6. Pelaksanaan

Setelah melalui berbagai proses di atas, terdapat dua hal yang perlu diperhatikan, yakni:

a. Pelaksanaan usaha

Dalam melaksanakan operasional bisnis secara rutin, risiko serta hambatan sangat wajar terjadi, termasuk perubahan kondisi lingkungan. Maka dari itu, diperlukan adanya penyesuaian, perbaikan rencana awal, serta tata ulang.

b. Evaluasi perencanaan terhadap kenyataan

Agar bisnis selalu dapat berjalan efektif, efisien, dan mampu meningkatkan laba, perlu dilakukan evaluasi secara berkala, mulai dari fungsi operasi, produksi, pemasaran, bahkan keuangan.

7. Kelayakan teknis

Perangkat keras dan perangkat lunak, teknologi yang digunakan, tenaga kerja, analisis situs, dan transportasi.


8. Kelayakan finansial

Investasi awal, sumber daya untuk mendapatkan modal, dan laba atas investasi.


9. Kelayakan pasar

Jenis industri, pasar yang dimasuki, pertumbuhan pasar, pesaing, pelanggan potensial, dan proyeksi penjualan.


10. Kelayakan organisasi

Struktur organisasi bisnis, struktur hukum, dan kompetensi, keterampilan, serta pengalaman tim manajemen.


Berikut adalah video explainer saya :








Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUGAS 5 PPL

ETS PPL

TUGAS 8 PPL