EAS APSI
ANALISIS dan PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
Bapak Fajar Baskoro, S.Kom., M.T.
1. Tuliskan kebutuhan fungsional dan non fungsional aplikasi POS Alfamart
Kebutuhan fungsional dan nonfungsional untuk aplikasi POS (Point of Sale) Alfamart sebagai berikut :
Kebutuhan Fungsional
- Pendaftaran dan Manajemen Produk = Aplikasi POS Alfamart harus memungkinkan penambahan, pengeditan, dan penghapusan produk secara efisien. Ini termasuk informasi produk seperti nama, deskripsi, harga, kategori, dan stok yang tersedia.
- Transaksi Penjualan = Aplikasi harus mendukung proses transaksi penjualan dengan kemampuan untuk menambahkan produk ke keranjang belanja, menghitung total pembelian, menerima pembayaran, dan mengeluarkan struk atau faktur penjualan.
- Manajemen Stok = Aplikasi harus mengelola stok produk dengan memperbarui jumlah stok secara otomatis setelah setiap transaksi penjualan dan memberikan notifikasi saat stok produk mendekati batas minimum.
- Integrasi dengan Pembayaran = Aplikasi harus memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan dengan berbagai metode pembayaran seperti kartu kredit, kartu debit, uang elektronik, dan pembayaran tunai.
- Laporan Penjualan = Aplikasi harus menyediakan laporan penjualan yang akurat dan terperinci, termasuk laporan harian, mingguan, bulanan, dan tahunan. Laporan ini harus mencakup informasi seperti total penjualan, produk terlaris, dan performa penjualan.
Kebutuhan Nonfungsional
- Keamanan = Aplikasi harus menjaga keamanan data pelanggan, informasi pembayaran, dan catatan penjualan dengan menggunakan enkripsi data dan tindakan keamanan lainnya.
- Kinerja = Aplikasi harus memiliki kinerja yang responsif dan cepat, dengan waktu respon yang singkat saat melakukan transaksi penjualan atau melakukan operasi lainnya.
- Skalabilitas = Aplikasi harus dapat menangani volume transaksi yang tinggi, baik pada saat puncak maupun saat lalu lintas rendah.
- Keberlanjutan = Aplikasi harus dirancang untuk menjaga ketersediaan dan kinerja yang baik, dengan melakukan pemeliharaan sistem dan pembaruan secara teratur.
- Antarmuka Pengguna yang Intuitif = Aplikasi harus memiliki antarmuka pengguna yang mudah digunakan, intuitif, dan user-friendly sehingga kasir dapat dengan cepat dan mudah melakukan transaksi.
Kebutuhan fungsional dan nonfungsional di atas hanya merupakan contoh umum dan bisa berbeda-beda tergantung pada kebutuhan khusus dari Alfamart dan preferensi pengguna.
2. Buatlah tahapan yang harus dilalui di dalam membangun aplikasi POS Alfamart
Berikut adalah tahapan yang umum dilalui dalam membangun aplikasi POS untuk Alfamart :
- Analisis Kebutuhan : Tahap ini melibatkan pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan bisnis Alfamart dan tujuan dari aplikasi POS yang akan dibangun. Tim pengembang harus berkomunikasi dengan pemangku kepentingan Alfamart, seperti manajemen toko dan petugas kasir, untuk memahami persyaratan fungsional dan nonfungsional aplikasi POS.
- Perencanaan : Tahap ini melibatkan menyusun rencana pengembangan yang mencakup jadwal, anggaran, dan sumber daya yang diperlukan. Rencana ini harus mempertimbangkan pemilihan teknologi, pengaturan infrastruktur, dan proses pengembangan yang akan digunakan.
- Desain Sistem : Pada tahap ini, desain sistem POS Alfamart direncanakan secara rinci. Ini mencakup desain database untuk menyimpan informasi produk, pelanggan, dan transaksi, serta desain antarmuka pengguna yang intuitif. Keamanan aplikasi dan integrasi dengan sistem pembayaran juga harus dipertimbangkan.
- Pengembangan Perangkat Lunak : Tahap ini melibatkan penerjemahan desain sistem menjadi kode perangkat lunak yang berfungsi. Pengembang akan menggunakan bahasa pemrograman dan kerangka kerja yang sesuai untuk mengimplementasikan fitur-fitur fungsional aplikasi POS. Uji coba dan debugging juga dilakukan secara teratur selama tahap pengembangan ini.
- Pengujian dan Validasi : Setelah pengembangan selesai, aplikasi harus melewati serangkaian pengujian untuk memastikan kualitasnya. Ini termasuk pengujian fungsional untuk memverifikasi bahwa semua fitur berjalan dengan baik, pengujian integrasi dengan sistem pembayaran, dan pengujian kinerja untuk memastikan responsivitas dan kehandalan aplikasi.
- Implementasi dan Peluncuran : Setelah berhasil melewati tahap pengujian, aplikasi POS Alfamart siap untuk diimplementasikan di toko-toko Alfamart. Ini melibatkan instalasi perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan di setiap lokasi toko, serta pelatihan bagi petugas kasir tentang cara menggunakan aplikasi.
- Pemeliharaan dan Peningkatan : Setelah peluncuran, aplikasi POS Alfamart memerlukan pemeliharaan rutin untuk memastikan ketersediaan dan performa yang baik. Pembaruan perangkat lunak dan penambahan fitur baru juga mungkin diperlukan untuk memenuhi kebutuhan yang berkembang dari Alfamart.
Tahapan di atas dapat bervariasi tergantung pada lingkungan pengembangan yang spesifik dan kebijakan perusahaan. Penting untuk melibatkan tim yang berpengalaman dalam pengembangan aplikasi POS dan berkomunikasi secara terus-menerus dengan Alfamart untuk memastikan pengiriman yang sukses.
3. Buatlah diagram kontek dan DFD Level 1 dari aplikasi Alfamart
Diagram Konteks adalah representasi visual dari sistem yang menggambarkan interaksi antara sistem dan entitas eksternal yang berhubungan dengannya. Dalam konteks aplikasi Alfamart, entitas eksternal utama adalah Pelanggan, Manajer Toko, dan Kasir yang didalamnya memiliki proses penting seperti proses sistem pembayaran dan proses pengecekan barang. Berikut adalah contoh Diagram Konteks untuk aplikasi Alfamart:
DFD (Data Flow Diagram) Level 1 menggambarkan aliran data utama antara entitas dan proses dalam sistem. Dalam aplikasi Alfamart, ada beberapa proses utama yang terlibat, seperti Pendaftaran dan Manajemen Produk, Transaksi Penjualan, Manajemen Stok, Integrasi Pembayaran, dan Laporan Penjualan. Berikut adalah contoh DFD Level 1 untuk aplikasi Alfamart:
DFD Level 1 - Proses 1:
Proses 1 dalam DFD Level 1 berkaitan dengan Pendaftaran dan Manajemen Produk. Ini adalah proses di mana produk yang akan dijual di Alfamart didaftarkan dan dikelola dalam sistem POS. Pada level ini, Proses 1 menerima informasi produk dari entitas eksternal seperti Manajer Toko, mungkin melalui formulir pendaftaran produk atau antarmuka pengguna yang sesuai. Proses 1 kemudian akan memproses informasi tersebut dan mengirimkannya ke proses-proses lain dalam sistem seperti Transaksi Penjualan dan Manajemen Stok.
DFD Level 1 - Proses 2:
Proses 2 dalam DFD Level 1 berkaitan dengan Transaksi Penjualan. Ini adalah proses di mana pelanggan melakukan pembelian di Alfamart menggunakan aplikasi POS. Proses 2 menerima informasi transaksi penjualan dari entitas eksternal seperti Pelanggan. Ini termasuk detail produk yang dibeli, jumlah, harga, dan metode pembayaran yang digunakan. Proses 2 akan memproses informasi tersebut, menghitung total pembelian, dan mengirimkannya ke proses-proses lain seperti Manajemen Stok untuk memperbarui stok produk dan Integrasi Pembayaran untuk proses pembayaran.
DFD Level 1 - Proses 3:
Proses 3 dalam DFD Level 1 mungkin berkaitan dengan Manajemen Stok. Ini adalah proses di mana stok produk dalam Alfamart dikelola dan diperbarui sesuai dengan transaksi penjualan yang terjadi. Proses 3 menerima informasi tentang produk yang terjual dari proses Transaksi Penjualan dan juga informasi tentang perubahan stok produk dari entitas eksternal seperti Manajer Toko atau pemasok. Proses 3 akan memproses informasi tersebut dan memperbarui stok produk yang tersedia di Alfamart.
Perlu dicatat bahwa perbedaan sebenarnya dalam DFD Level 1 untuk ketiga proses ini akan tergantung pada konteks sistem yang sedang dianalisis.
4. Apa perbedaan Model Analisis dan Model Desain. Jelaskan, lengkapi dengan gambar grafis
Model Analisis
Model Analisis adalah representasi abstrak dari sistem yang sedang dianalisis. Tujuannya adalah untuk memahami dan mendefinisikan kebutuhan bisnis serta fungsi-fungsi sistem secara menyeluruh. Model Analisis berfokus pada apa yang harus dilakukan oleh sistem, tidak terlalu memperhatikan bagaimana hal itu akan dilakukan atau diimplementasikan. Model Analisis membantu dalam mengidentifikasi masalah, menentukan persyaratan, dan merancang solusi yang efektif. Beberapa jenis model yang digunakan dalam Model Analisis antara lain:
- Use Case Diagram : Digunakan untuk menggambarkan interaksi antara aktor dan sistem serta fungsi-fungsi yang dilakukan oleh sistem.
- Activity Diagram : Digunakan untuk menggambarkan alur proses dan urutan aktivitas dalam suatu proses.
- Entity-Relationship Diagram (ERD) : Digunakan untuk menggambarkan entitas, atribut, dan hubungan antara entitas dalam basis data.
Model Analisis memberikan pandangan tingkat tinggi tentang sistem, memperjelas kebutuhan bisnis, dan membantu dalam merancang solusi yang memenuhi kebutuhan tersebut. Berikut merupakan gambar grafis dari implementasi Entity-Relationship Diagram (ERD) aplikasi POS Alfamart
Model Desain
Model Desain adalah representasi rinci dari sistem yang sedang dirancang. Tujuannya adalah untuk merinci implementasi dan struktur internal sistem yang telah dianalisis. Model Desain berfokus pada bagaimana sistem akan dibangun dan diimplementasikan. Model Desain mencakup komponen-komponen sistem, arsitektur, algoritma, interaksi antar komponen, serta detail teknis lainnya. Beberapa jenis model yang digunakan dalam Model Desain antara lain:
- Class Diagram : Digunakan untuk menggambarkan struktur dan hubungan antara kelas-kelas dalam sistem.
- Sequence Diagram : Digunakan untuk menggambarkan aliran pesan antara objek-objek dalam interaksi yang melibatkan waktu.
- Component Diagram : Digunakan untuk menggambarkan komponen-komponen dalam sistem dan hubungan antara komponen-komponen tersebut.
Model Desain memberikan pandangan yang lebih rinci tentang struktur dan implementasi sistem, memfasilitasi pengembang dalam membangun sistem yang sesuai dengan persyaratan dan kebutuhan bisnis. Berikut merupakan gambar grafis dari implementasi Sequence Diagram Login aplikasi POS Alfamart
Model Analisis dan Model Desain merupakan tahapan yang terkait dan saling melengkapi dalam proses pengembangan sistem. Model Analisis membantu dalam memahami kebutuhan bisnis dan merancang solusi secara konseptual, sedangkan Model Desain merinci implementasi teknis dan struktur sistem berdasarkan Model Analisis.
5. Buatlah model analisis dari studi kasus di atas
Dalam mengevaluasi suatu proses diperlukan tahap analisis untuk menguji tingkat kelayakan terhadap proses perancangan sistem informasi. Dalam tahap pengembangan sistem informasi, analisa sistem merupakan hal yang harus dilakukan sebelum proses perancangan sistem.
Use Case Diagram
Use Case Diagram menjelaskan urutan kegiatan yang dilakukan aktor dan sistem untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Perancangan sistem pada aplikasi ini digunakan dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML). Adapun bentuk Use Case Diagram Alfamart seperti berikut :
Use Case Diagram dalam bentuk login
Nama Use Case : Halaman Login
Aktor : Admin
Tujuan : Admin dapat melihat data yang ada di dalam sistem
halaman admin
Deskripsi :
Sistem ini memungkinan aktor untuk masuk ke halaman admin yang didalamnya ada data mengelola pembelian, mengelola data barang, mengelola data supplier, mengelola jurnal, mengelola laporan.
b. Use Case Diagram dalam bentuk Mengelola Pembelian
Nama Use Case : Halaman Mengelola Pembelian
Aktor : Admin
Tujuan : Admin dapat melihat data yang ada di dalam sistem
halaman mengelola pembelian
Deskripsi
Sistem ini memungkinan aktor untuk masuk ke halaman mengelola pembelian dan mencatat semua data yang mengelola pembelian.
c. Use Case Diagram dalam bentuk Mengelola Data Barang
Nama Use Case : Halaman Mengelola Data Barang
Aktor : Admin
Tujuan : Admin dapat melihat data yang ada di dalam sistem
halaman mengelola data barang
Deskripsi
Sistem ini memungkinan aktor untuk masuk ke halaman mengelola data barang yang menyebabkan aktor dapat tau barang apakah akan dicari lalu ditambah ataubahkan dibatalkan.
d. Use Case Diagram dalam bentuk Mengelola Data Supplier
Nama Use Case : Halaman Mengelola Data Supplier
Aktor : Admin
Tujuan : Admin dapat melihat data yang ada di dalam sistem
halaman mengelola data supplier
Deskripsi
Sistem ini memungkinan aktor untuk masuk ke halaman mengelola data supplier, mencatat semua data supplier barang pada alfamart.
e. Use Case Diagram dalam bentuk Mengelola Data Laporan
Nama Use Case : Halaman Mengelola Data Laporan
Aktor : Admin
Tujuan : Admin dapat melihat data yang ada di dalam sistem
halaman mengelola laporan
Deskripsi
Sistem ini memungkinan aktor untuk masuk ke halaman mengelola laporan untuk mengecek semua data laporan yang ada di dalam sistem
f. Use Case Diagram dalam bentuk Mengelola Data Login
Nama Use Case : Halaman Login
Aktor : User
Tujuan : User dapat melakukan registrasi terkait biodata diri.
Deskripsi
Sistem ini memungkinan user untuk masuk ke halaman yang didalamnya akan dituliskan secara rinci terkait data diri user.
g. Use Case Diagram dalam bentuk Penyimpan Barang yang ditambah
Nama Use Case : Halaman Tambah Barang
Aktor : User
Tujuan : User dapat menambahkan barang belanjaan pada menu
utama barang.
Deskripsi
Sistem ini memungkinan user untuk menambahkan barang belanjaan.
h. Use Case Diagram dalam bentuk Pembayaran
Nama Use Case : Halaman Pembayaran Barang
Aktor : User
Tujuan : User dapat melakukan pembayaran pada barang yang telah
disimpannya.
Deskripsi
Sistem ini memungkinan user untuk pembayaran atas barang yang telah disimpannya.
DFD
DFD level 0 (konteks diagram)
Berdasarkan konsep user diatas maka aliran data yang ada pada aplikasi ini yaitu:
Admin:
Data di berikan pada aplikasi
Data produk
Data di terima dari aplikasi
Data produk
Data kasir
Data penjualan
Kasir:
Data di berikan pada aplikasi
Data kasir
Data penjualan
Data di terima dari aplikasi
Data penjualan
Data produk
DFD Level 1
Pada dfd level proses yang ada yaitu meliputi:
Pengelolaan data master (produk,kasir)
Pengelolaan penjualan
Pengelolaan Laporan
Implementasi DFD pada aplikasinya yaitu di mulai dari admin memasukkan data produk, baik menambah, mengedit dan juga menghapus. Selanjutnya admin menambahkan kasir pada aplikasi. Pada proses penjualan produk admin dapat melihat penjualan produk yang ada.
Untuk kasir, ketika pembeli melakukan pembelian produk maka terjadi penjualan di minimarket. Kemudian pada aplikasi kasir memilih produk yang di beli pembeli tersebut kemudian kasir menentukan jumlah pembelian sesuai dengan pembelian pembeli. Maka dari proses ini aplikasi akan menghitung jumlah pembelian berdasarkan produk yang di beli.
ERD dalam bentuk LDM
ERD dalam bentuk PDM
6. Buatlah model desain dari studi kasus di atas
Interface Design Standard
Tahap ini melibatkan pengembangan pedoman dan aturan desain yang konsisten, seperti pemilihan ikon, warna, tipografi, dan gaya visual. Desain standar antarmuka bertujuan menciptakan konsistensi visual dan pengalaman pengguna yang seragam di seluruh antarmuka. Berikut merupakan Interface Standards Design untuk Aplikasi Alfamart:
Terdiri 2 warna yaitu primer dan sekunder. Warna primer yaitu warna dasar putih (FFFFFF) bertujuan untuk memberikan kesan yang modern, minimalis, dan clean. Warna sekunder memiliki dasar biru (1756C2) dan dikombinasi dengan warna tuanya.
Menggunakan gaya teks Inter dengan beberapa tipe sehingga dapat memberikan visual hierarchy yang jelas kepada pengguna.
Menggunakan aturan 60-30-10 untuk penggunaan warna pada setiap halaman.
Interface Design Prototyping
Berikut merupakan model desain dari studi kasus alfamart :
Dalam bentuk design diatas, flow dari aplikasi tersebut yakni :
Admin melakukan login pada laman web dengan menuliskan username beserta passwordnya
Setelah melakukan login, web akan menampilkan analytics, transaction, product, user, master, serta konfigurasi
Ketika admin menekan tombol product, maka sistem akan menampilkan keseluruhan barang yang terdapat di alfamart
Kemudian web akan melakukan konfirmasi pada admin barang pembeli, admin dapat menambah jumlah barang atau melakukan pembatalan pada barang yang diinginkan pembeli
Setelah konfirmasi selesai, maka sistem akan menyimpan data tersebut yang selanjutnya akan diperhitungkan sesuai dengan harga dan jumlah barang
Admin menekan tombol transaction untuk melihat total belanja serta harga yang harus dibayar oleh pembeli
Sistem akan menampilkan konfirmasi barang beserta harga agar admin bisa menyesuaikan dengan kebutuhan pembeli
Setelah itu, di akhir konfirmasi transaksi akan ada tampilan total pembayaran
Ketika pembeli telah melakukan pembayaran, pada tampilan admin akan tampak status active yang artinya pembeli telah melakukan pembayaran. Kemudian struk belanja akan tercetak secara otomatis.
Interface Evaluation
Tahap terakhir dalam proses desain antarmuka pengguna adalah melakukan pengujian kepada pengguna. Evaluasi ini bertujuan untuk mengidentifikasi kekurang dari desain yang telah dibuat. Evaluasi dapat dilakukan dengan cara Usability Testing pada pengguna sembari diamati dan dianalisis aspek-aspek yang dirasakan pengguna saat melakukan testing.
7. Dokumentasikan dalam bentuk video presentasi kemudian diembeded di blog
- Berikut video dari kelompok kami :
Komentar
Posting Komentar